Minggu, 08 Juni 2014

Match Between System and The Real World – Pelangiflora.com




Dalam membuat tampilan sistem, hal yang tidak kalah penting adalah kemampuan sistem untuk berbahasa. Sistem harus mampu “berbicara” dengan bahasa pengguna, antara lain menggunakan bahasa sesuai dengan target pengguna, membuat segala hal familiar untuk pengguna dan mengikuti segala sesuatu yang ada pada dunia nyata. Sistem harus terlihat natural dalam tata urutan yang masuk akal. Kategori heuristic evaluation yang membahas hal tersebut adalah Match Between System and the Real World.
                Setelah dilakukan penjelajahan didalam situs, ternyata terdapat beberapa pelanggaran dalam prinsip yang satu ini:


1. Tanda Baca Pada “Lokasi Pengiriman”

                Berikut halaman utama dari Pelangiflora.com





Berikut adalah tulisan informasi pengiriman yang saya perjelas kesalahannya:

Anggaplah saya adalah orang yang baru pertama kali mengunjungi situs, belum tahu apa-apa tentang cara berbelanja.

Lalu melihat tulisan pertama:
“Untuk menghindari penipuan, kami ……”
Tanggapan saya: “Mengapa saya di curgai sebagai penipu apabila mengirimkan uang setelah jam 7. Belum membeli saja saya sudah dicurigai sebagai penipu. T.T”

Tulisan kedua: “(lebih bagus mengirimkan bukti transfer)”
Tanggapan saya: “saya baru saja membuka dan berniat memesan, bagaimana saya mengirimkan bukti transfer? saya kirim melalui post atau cukup fotonya saja? Hei ! saya tidak tahu apa-apa!”

Tulisan ketiga: “Terima kasih atas pengertiannya Pelangi Flora,”
Tanggapan saya: “Heii… Dia berterima kasih pada dirinya sendiri … (-..-“)

Kemudian saya bertanya-tanya bagaimana mengetahui cara berbelanja di website ini, dan saya tidak menemukan menu yang menjelaskan cara berbelanja hingga menemukan tulisan berikut pada halaman yang sama:






Oh tidak ! Saya harus sms/whatsapp untuk bertanya kenapa saya dicurigai sebagai penipu, bagaimana cara mengirim bukti transfer dan kenapa mereka berterima kasih pada diri sendiri.
(‘O.O)

Hal tersebut melanggar prinsip bahwa sistem harus berbicara dengan bahasa yang mudah di mengerti oleh user. Kesalahan bahasa bisa menjadi kesalahan yang fatal.

2. Kesalahan tombol Beli

                Segar sekali melihat strawberry merah mungil di telapak tangan. Gambar tersebut berhasil menarik hati saya untuk membeli. Hanya dengan melihat gambarnya saja saya sudah langsung memutuskan untuk membeli. Dibawah gambar terdapat tombol “Beli”. Dengan antusias saya klik tombol tersebut.. Tapi….
 



Mengapa muncul kotak aneh seperti itu?
Apakah saya harus melihat detailnya terlebih dahulu? padahal saya sudah ingin memasukkan benih ini ke keranjang belanja. Atau otomatis sudah masuk keranjang belanja?

               Lalu tulisan di atasnya, order sekarang melalui sms? Jadi bibit ini tidak bisa di pesan melalui web?

               Ternyata, setelah di coba-coba tombol beli mengarahkan kepada dialog untuk melihat lebih detail. Setelah melihat lebih detail, baru ada tombol masukkan ke keranjang belanja. Jika ingin segera memasukkan ke keranjang belanja, maka harus menekan tombol “+” yang ada disebelah tombol beli. Namun apabila anda sangat antusias ingin membeli barang apakah anda akan melihat tombol “Beli” atau tombol “+” ? Lagipula ukuran tombol “beli” memang lebih besar, jadi lebih mudah terlihat.

               Hal tersebut diatas melanggar ketentuan dalam mendesain sistem, sistem harus mengerti kebiasaan konsumen. Dalam hal ini, sistem membuat konsumen salah mengerti dengan fungsi dari tombol beli, yang seharusnya memang membuat konsumen/pengguna “membeli”.


3. Kesalahan urutan pada testimoni

                 Saya melihat-lihat lagi halaman utama dari sistem. Disebelah kanan, agak kebawah, ada kolom testimoni. Berupa tulisan yang berganti-ganti. Saya tertarik untuk melihat seperti apa testimoni yang diberikan oleh pegguna sebelumnya. Tulisan untuk melihat testimoni itu adalah “isi testimoni” berarti setelah saya membeli saya bisa langsung megisi testimoni setelah mengklik tulisan tersebut. Berikut adalah halaman testimoni:
 




Banyak sekali testimoni baik tentang situs ini. Tapi tunggu, Testimoni teratas adalah testimoni tanggal 27 Juli 2013 ? Apa tidak ada yg berbelanja lagi setelah tanggal tersebut? Setelah saya makin melihat kebawah, saya sadar bahwa semakin kebawah testimoni yang ada semakin baru. Lalu muncul pemikiran, dimana kolom untuk mengisi testimoni?
                Setelah terus menerus scroll kebawah akhirnya muncul juga kolom untuk mengisi testimoni. Form untuk mengisi testimoni tersebut terkubur dengan segala testimoni yang ada. Saya rasa saya tidak cukup rajin  menscroll sejauh itu untuk mengisi testimoni. Kalau bukan karena tugas, saya tidak akan scroll terus sampai kebawah. Hehehe.

                Dalam hal ini, sistem memberikan urutan testimoni yang kurang masuk akal. Kenapa testimoni tertua yang menjadi testimoni pertama yang dilihat oleh pengguna? Ditambah lagi form mengisi yang biasanya ada di atas menjadi terkubur di paling bawah. Sekarang tahun 2014, yang artinya baru satu tahun setelah testimoni tertua. Bagaimana kalau sudah 2015 atau bahkan 2020? Seberapa dalam form tersebut akan terkubur?

Rekomendasi Perbaikan


  1. Kesalahan penulisan dapat dilakukan dengan mudah seharusnya. Peletakan tanda baca merupakan hal yang penting. Lalu menu yang menjelaskan cara berbelanja lebih baik dibuat menu tersendiri. Akan lebih memudahkan pengguna apabila terdapat panduan cara berbelanja yang jelas pada web.

  2. Tombol yang ada pada bawah gambar akan lebih baik diubah menjadi tombol “Beli” dan “Detail” sehingga apabila pengguna ingin langsung membeli, mereka langsung menekan beli, dan jika ingin lihat detail, akan segera mengklik tombol detail. Pop-up window juga sepertinya tidak perlu karena hanya mengulang informasi yg sudah ada sebelumnya.

  3. Testimoni harusnya diurutkan dari yang paling relevan terlebih dahulu (dari yang paling baru). Form untuk mengisi testimoni juga seharusnya ada di atas agar memudahkan pengguna mengisi testimoni. Pengguna jadi lebih di mudahkan untuk menulis pendapatnya apabila form testimoni segera terlihat begitu memasuki menu testimoni.



Severity rating

Severity Ratings adalah penilaian yang dilakukan berdasarkan tiga faktor utama, yaitu:
Frequency, Seberapa sering suatu masalah itu terjadi.
Impact, yakni timbal balik dari masalah jika terjadi. Apakah pengguna mudah menanggulangi masalah yang terjadi atau sebaliknya sangat sulit untuk di tangani pengguna.
Persistence, Ukuran seberapa mampu seorang pengguna bertahan menangani masalah yang terjadi jika masalah tersebut terjadi berulang-ulang. Hal ini berkaitan dengan seberapa bisa seorang pengguna tetap tekun mengatasi masalah tersebut.



No.
Deskripsi
Severity Ratings
0
1
2
3
4
1.
Kesalahan Penulisan pada Informasi Pemesanan dan tidak adanya panduan berbelanja



X

2.
Kesalahan maksud tombol “Beli”


X


3.
Kesalahan urutan Testimoni dan peletakan form input Testimoni



X

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar