Heuristic Evaluasi “Flexibility
and Efficiency of use” adalah prinsip yang mengedepankan bagaimana website
tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna, tidak peduli ia pengguna
awam ataupun ahli. Hal ini juga berkaitan dengan seberapa efisien penggunaan
sistem baik oleh pemilik dan pengguna.
Berikut adalah hasil evaluasi dari Pelangiflora.com terkait “Flexibility and Efficiency of Use”:
Kembali saya tunjukkan berikut adalah halaman utama dari Pelangiflora.com:
Disebelah kanan terdapat menu
shopping cart yang menggantung dan selalu mengingatkan pengguna terhadap total
harga dari barang-barang yang pengguna pesan. Awalnya saya lihat hal tersebut
sebagai desain yang baik. Pengguna dapat kapan saja melihat Shopping Cartnya
dengan mengklik tombol lihat keranjang. Menu tersebut juga bersifat static,
yang artinya akan terus berada pada posisi tersebut, walaupun halaman di scroll
kebawah. Namun muncul pertanyaan saya, bagaimana jika di lihat dari mobile?
Lalu saya mencoba melihat dari Smartphone yang saya miliki, dengan browser Chrome. Dan benar saja, terjadi masalah saat di zoom. Berikut tampilannya:
Lalu saya mencoba melihat dari Smartphone yang saya miliki, dengan browser Chrome. Dan benar saja, terjadi masalah saat di zoom. Berikut tampilannya:
Menu Shopping Cart yang
menggantung tidak menyesuaikan ukuran dengan halaman apabila halaman web di
zoom. Akibatnya menu tersebut menutupi apa yang harusnya di lihat.
Barang-barang yang mau pengguna beli juga jadi terhalang. Hal ini menunjukkan
bahwa sistem telah melanggar prinsip flexibility dimana situs tidak fleksibel
dalam perangkat yang mengakses. Situs ini hanya terlihat baik apabila di akses
menggunakan komputer. Tidak disarankan untuk membuka situs ini dari perangkat
mobile karena akan terjadi kesalahan seperti gambar diatas.
Kesalahan kedua adalah
keterbatasan web dalam melakukan proses pemesanan. Shopping cart dan proses
pemesanan dalam web hanya dimaksudkan untuk mengisi form pemesanan. Setelahnya,
pengguna sistem harus menghubungi pelangiflora.com melalui whatsapp, sms, atau
menelpon.
Dalam hal ini, menurut saya sistem kurang dipakai secara efficien. Sudah
banyak rasanya situs e-commerce yang tidak perlu lagi menghubungi pengelola web
untuk memastikan pemesanan. Sebut saja lazada.com, rakuten.com, atau
zalora.com. Situs harusnya dipakai dengan lebih efisien dalam hal pemesanan.
Kalau memang cara memesan adalah menelpon atau sms, lebih baik jadikan web
sebagai katalog saja, tidak perlu ada shopping cart. Pemesanan melalui telepon
(harus melalui telepon) mejadikan menu shopping cart jadi terasa aneh.
Kesalahan ketiga ada pada menu cek resi. Menu tersebut , saya pikir,
adalah menu yang disediakan untuk pengguna men-tracking barang yang ia pesan.
Ternyata bukan. Halaman tersebut ada untuk menunjukkan kepada pengguna bahwa
ada pemesan-pemesan dengan nomor resi tertentu yang pemesanannya sudah dikirim.
Lagi-lagi saya merasa situs tidak dipakai secara efisien. Pengguna hanya akan
tahu bahwa pesanannya sudah dikirim dengan nomor resi sekian. Pengguna tidak
tahu apa kabar dengan barangnya, barangnya sudah sampai dimana dan lain-lain.
Menu yang namanya “Cek Resi” seolah olah hanya menjadi halaman “Pamer Nomor
Resi” karena nomor resi yang disajikan berupa list dari semua pemesanan. berikut
tampilan halaman cek resi:
Rekomendasi Perbaikan:
- Sempurnakan lagi
penggunaan dari shopping cart. Jangan setengah-setengah menggunakan sistem.
Jadikan sistem terasa lebih “online” dengan memproses semua hal melalui website
saja. Sehingga pembeli tidak perlu bekerja dua kali (memesan di web dan
kemudian menghubungi lewat nomor telepon yang tersedia).
- Website akan lebih
baik apabila dibuat lebih responsive terhadap ukuran layar perangkat yang
mengakses, atau sediakan halaman untuk versi mobile. Hal tersebut akan membuat
situs lebih flexibel dan dapat diakses melalui perangkat apapun.
- Untuk menu cek resi, ditambahkan plug-in untuk mentracking barang yang dipesan, tidak hanya menyajikan list nomor-nomor resi tersebut.
Severity
rating
Severity Ratings adalah penilaian yang
dilakukan berdasarkan tiga faktor utama, yaitu:
Frequency, Seberapa sering suatu masalah itu terjadi.
Impact, yakni timbal balik dari masalah jika terjadi.
Apakah pengguna mudah menanggulangi masalah yang terjadi atau sebaliknya sangat
sulit untuk di tangani pengguna.
Persistence, Ukuran seberapa mampu seorang pengguna
bertahan menangani masalah yang terjadi jika masalah tersebut terjadi
berulang-ulang. Hal ini berkaitan dengan seberapa bisa seorang pengguna tetap
tekun mengatasi masalah tersebut.
No.
|
Deskripsi
|
Severity Ratings
|
||||
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1.
|
Penggunaan Shopping cart yang
tidak efisien
|
X
|
||||
2.
|
Website yang tidak flexibel
sehingga sulit di akses dari perangkat mobile
|
X
|
||||
3.
|
Menu Cek Resi yang hanya
memamerkan nomor resi
|
X
|
Bingung mau ngapain? mendingan main games online bareng aku?
BalasHapuscuman DP 20rbu aja kamu bisa dapatkan puluhan juta rupiah lohh?
kamu bisa dapatkan promo promo yang lagi Hitzz
yuu buruan segera daftarkan diri kamu
Hanya di dewalotto
Link alternatif :
dewa-lotto.name
dewa-lotto.com